Sumber:
http://mti.ugm.ac.id/~panji/dinus/rpl/DATA%20FLOW%20DIAGRAM%201.doc
Data Flow Diagram (DFD) adalah
representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen
sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal,
tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama,
yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk
menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat simbol yang
digunakan
Ada
3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
§ Context Diagram (CD)
§ DFD Fisik
§ DFD Logis
DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram
Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap
lingkaran.
§ Diagram Context
§ Diagram Level n
-
DFD Logis
-
DFD Fisik
Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow
diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail,
dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan
ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD
menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar.
Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
§ Terminologi sistem :
-
Batas Sistem adalah batas antara “daerah
kepentingan sistem”.
-
Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang
berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
-
Interface adalah aliran yang
menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
Sebagai contoh, dalam gambar 1.
§ Menggunakan satu simbol
proses,
Catatan:
Yang masuk
didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi
(Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file,
mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan
dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir,
menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan
secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
§ Nama/keterangan di simbol
proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
§ Antara Entitas
Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
§ Jika terdapat termintor yang
mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih
dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan
tanda asterik ( * ) atau garis silang ( #
).
§ Jika Terminator mewakili
individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil
tersebut.
§ Aliran data ke proses dan
keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan
untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram
Level n merupakan hasil pengembangan
dari Context Diagram ke dalam komponen
yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita
melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang
seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan
gambar 1.5.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
-
Pemberian Nomor pada diagram level n
dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu
merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang
lebih rendah.
·
Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
·
Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah
level yang sama karena yang kompleks
bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain
itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas
yang sama juga.
·
Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
·
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana
level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
·
Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada
level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul
pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
·
Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk
mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon.
External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan
pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
-
Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan
penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
-
Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan
entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
-
Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah
mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
-
Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak
pernah digunakan untuk proses.
-
Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang
terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
-
Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,
diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran
yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang (
# ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
-
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data
berbeda.
DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari
sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari
sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari
entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat
(sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut
yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana,
bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak
Bahas).
Perlu
diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol
proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan
label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem
mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal
:
Aliran
Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses : Cleck Penjualan, Kasir,
Pembukuan, dll.
DFD Logis
Adalah representasi grafik dari
sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan
aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita
menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena
DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem
tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis
dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada
fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu
diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
·
Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan
sistem
Misal :
Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar
Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
·
Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan
“Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal
Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
Usulan
dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat
perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
§ Menggabungkan beberapa tugas
menjadi Satu
§ Master Detail Update
§ Meminimalkan tugas-tugas
yang tidak penting
§ Menghilangkan tugas-tugas
yang duplikat
§ Menambahkan proses baru
§ Meminimalkan proses input
§ Menetapkan bagian mana yang
harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual
hmmm good job. i like it! #lesprivatsurabaya www.lbbprivatsurabaya.com/
BalasHapusNice share.
BalasHapusagak sulit gan , soalnya mengatakan gambar tapi ga ada gambarnya jadi pake patokan dibawah cuman gatau deh bener ga pemahamannya
BalasHapus